a.jpg)
By the way suatu ketika di akhir tahun 2002 saya mendapatkan gaji ke-13 alias bonus akhir tahun ( dan dalam hati saya berpikir ternyata angka "13" itu bukan angka sial, buktinya .... he he he ) tiba-tiba terlintas dalam benak saya gimana kalo gaji ke-13 ini saya buat kursus teknisi ponsel yang waktu itu di Surabaya masih jarang ada, tidak seperti sekarang kursus ponsel sudah menjamur-mur. Keesokan harinya saya "searching" ke koran-koran, majalah, mall dan tanya kanan kiri mencari tempat kursus yang cocok ( murah dan berkualitas he he he ..... susahnya minta ampun soalnya kalo berkualitas biasanya muuuahal sekaleee, maaf kalo ada yang tersinggung ). Akhirnya ketemu juga yang sreg di hati yaitu di daerah Karah Agung ( dekat dengan gedung Jawa Pos ).
Selanjutnya dicarilah hari yang pas untuk melepaskan hajat terdalam saya, cari punya cari ternyata hanya ada satu hari yang benar-benar libur dari kegiatan kantor yaitu tanggal 1 Januari 2003. Harap pemirsa ketahui ( cie ilee kayak penyiar radio aja ) yang namanya bekerja dengan boss keturunan biasanya ciri-ciri utamanya "Workholic" dan "No Mercy" ( ha ha ha sorry ya boss ). Apalagi EMKL itu tidak punya jam kerja tetap, kalo ada kegiatan barang muat atau bongkar di pelabuhan Tg Perak atau kegiatan serupa di pabrik maka sudah dipastikan harus siaga 24 jam untuk melayani. Inilah resiko orang bawahan, kalo gak percaya tanya aja istri Anda sekalian yang udah "berpengalaman masalah jadi bawahan" he he he ......:D
Ups, materi kursus yang seharusnya diselesaikan selama 2 minggu harus saya lahap sekaligus dalam 1 hari saja. Bisa kebayang panasnya otak saya sampai kelihatan berasap karena di "overclock" untuk memahami semua materi teknik perbaikan ponsel dalam sekejap. Huuuah masa bodoh, nanti bisa dipelajari kembali sambil bekerja, begitu pikir saya. Ternyata pikiran tersebut tidak semudah seperti waktu mengucapkannya saat itu.
Setelah "pensiun dini" alias mengundurkan diri dari EMKL karena tidak cocok dengan alam bekerjanya yang full timer, saya di ajak paman ( masih di Surabaya ) untuk membuka sebuah konter HP di bilangan Kupang ke arah atas ( maksudnya daerah tanah bukit, ga' tau gimana asalnya kok ditengah kota ada bukit ) yang ternyata merupakan kawasan bisnis 24 jam juga ! Mungkin Anda ada yang sudah familiar dengan kawasan "DOLY", kawasan prostitusi terbesar se-Asia Tenggara, katanya. Tapi ga' apalah bisa dijadikan praktek kerja nyata asal kuat iman.
Hampir 2 tahun membuka konter ponsel di Surabaya dengan segala suka dukanya kemudian tahun 2005 hijrah ke kota Jakarta tepatnya di Pondok Cabe Ciputat membuka usaha yang sama yaitu konter ponsel bersama adik kandung. Di sanalah hoby saya bertambah jadi senang oprek-oprek komputer sampai-sampai punya pelanggan servisan kompi di kantor PLN Ciputat. Alhamdulillah.
Karena masalah kesehatan, saya memindahkan lagi usaha saya dan pilihan saya jatuh ke daerah Sunter Jaya, tempat saya dulu menghabiskan masa kecil sampai SMA. Akhirnya pada bulan Desember 2008 ( tanggalnya lagi-lagi tidak ingat ) resmilah Sunter57 Cell berdiri dengan gagahnya. Oh iya namanya jadi " Sunter57 CellCom ". Semoga sukses selalu. Amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar